12 JAM - NAIK BANDROS
Kami berdua berangkat dari Stasiun TA pukul 19.16 dan sampai ke Stasiun Bandung esok paginya pukul 06.56. Sebenarnya acara kami dilaksanakan mulai pukhl 19.00, tetapi karena jadwal kereta memang seperti itu, maka tidak ada pilihan lain.
Tetiba di stasiun kami menuju masjid Al Mu'min, untuk bersih-bersih diri. Dirasa cukup, kami langsung memilih untuk menuju hotel via grab. Hotel tempat acara berada di Kabupaten Bandung, tepatnya di kawasan Soreang (katanya sih kampungnya Doni Salmanan hehehe). 28 km jarak antara stasiun dan hotel, ditempuh sekitar 40 menit via tol. Sesampai di hotel, kami segera menuju resepsionis, tidak untuk check ini, tetapi untuk menitipkan koper. Bagaimana boleh check ini, lha masih pukul 08.30 hehehe.
Tak perlu menunggu lama, kami putuskan kembali ke kota Bandung untuk mengisi waktu yang cukup lama. Pasar baru adalah tujuan pertama. Sarapan yang sekaligus juga makan siang kami pilih di food court pasar baru. Sehabis makan kami keliling di pasar baru. Dirasa cukup kami lanjutkan menuju alun alun Bandung untuk naik Bandros (Bandung Tour on Bus).
Baru mendengar dan tahu saat itu dengan istilah bandros, setelah driver grab bercerita seputar Bandung. Bandros adalah bus yang mempunyai bentuk mirip film kartun tayo (istilah bus di film kartun). Warna bandros lucu lucu, ada pink juga ungu hehehehe. Kami naik yang ungu.
Biaya untuk naik bandros dipatok 20 rb, lumayan murah sih, karena kita bisa keliling kota Bandung, dengan dipandu guide yang ramah dan lucu. Kurang lebih perjalanan satu jam. Kami ditunjukkan tempat-tempat di Bandung dan sejarahnya. Kami berkeliling di sepanjang jalan Asia Afrika, Braga hingga di Gedung Sate. Namun, sayang sekali hari itu gedung sate ada acara UMKM Nasional, sehingga kami hanya lewat bagian belakang. Mengingat macet parah dan tak bisa ditolerir, pak driver bandros tidak berani lewat gedung sate. Gak apa apalah...dari pada kami tidak bisa bergerak di tengah-tengah kemacetan.
Satu yang masih terngiang di telinga saya adalah tentang tempat yang horor. Salah satunya adalah rumah kentang. Rumah kentang dikenal sebagai rumah hantu/rumah misteri. Konon rumah kentang digunakan untuk dapur saat pemerintahan Belanda. Di rumah kentang itu dulu ada anak kecil yang masuk ke penggorengan dan meninggal. Hingga katanya di sekitar daerah itu sering terdengar suara anak kecil yang menjerit kepanasan...hihihihi....
Ada juga cerita horor di SMA 5, sekolahnya para bangsawan. Sekolah tersebut dipenuhi banyak jendela. Diantara jendela yang banyak itu, ada satu jendela yang tidak bisa ditutup ataupun di buka. Dan ada satu kelas yang jika pagi selalu rapi, tetapi malam hari selalu berantakan. Sekolah tersebut juga dijadikan lokasi pembuatan film horor berjudul "bangku kosong."
Masih banyak lagi tempat bersejarah di Bandung yang kami lewati, sampai sayapun tertidur di bandros....hehehehehe.
Bandung, 19 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar